Soju
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWONU3txK7atn2JD6VRfWwFalwl8xzlmYbDh5lJ5g1eAMg28S7po-eR4hLtL6ykxeHdWCnoItaXVzcC5owmJYTRZ1coBj3YBPuKjWmUDIcts4UliFkzOMRq4gAphuzC2Oh2ysxxSdIR431/s320/355px-Soju_jinro_gfdl.jpg)
Jinro adalah produsen soju terbesar di Korea. Pada tahun 2007, Jinro menjual lebih dari 72 juta krat soju.)
Sejarah
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRz8n-jFUM_IceDY0iOlibmNE6TTZ_6bfsBgxE7lUJ4-jBA7Et0AnnSt5b7nSUqQ9qtK4STE-A5TGbeTmIig-KgpaTwgO-u6vt2JuFDxBSTExPsC1Asep1FqIItHhG1O-eaDf0luX1fi7p/s320/800px-Korea-Dae_Jang_Geum_Theme_Park-47.jpg)
Soju banyak dibuat di kota-kota tempat tentara Mongol menetap, misalnya di kota-kota seperti Andong, Kaesong, dan Jeju. Kota Andong hingga kini dikenal sebagai pusat produksi soju tradisional. Dibandingkan makgeolli, soju memiliki kadar alkohol yang tinggi. Dulunya soju adalah minuman mahal sehingga hanya bisa dikonsumsi kalangan tertentu. Setelah teknik pembuatannya diketahui secara luas, soju sedikit demi sedikit mulai dikenal oleh rakyat biasa. Pabrik penyulingan soju mulai didirikan pada awal abak ke-20. Soju menjadi minuman rakyat yang populer setelah dipakainya sirup gula hasil impor yang berharga murah dalam proses pembuatan soju. Tidak adanya peraturan menyangkut teknik pembuatan dan distilasi menyebabkan produsen dapat membuat soju dengan cara mengencerkan alkohol. Harga soju pun menjadi semakin murah seiring dengan meningkatnya kadar alkohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar